Menurut
Lwin (2008:11-12), kemampuan verbal merupakan kemampuan untuk menyusun pikiran
dengan jelas dan mampu menggunakan kemampuan ini secara kompeten melalui
kata-kata untuk mengungkapkan pikiran-pikiran ini dalam berbicara, membaca, dan
menulis. Sejalan dengan pendapat tersebut, Andarini (2012:96) juga
mengungkapkan bahwa kemampuan verbal merupakan kemampuan mengkomunikasikan baik
secara lisan maupun tulisan makna dari pesan berupa simbol dan gambar.
Berdasarkan
kedua pendapat tersebut dapat diketahui bahwa kompetensi kemampuan verbal
adalah mampu berkomunikasi menggunakan kata-kata secara lisan maupun tulisan
untuk menyampaikan suatu makna dari suatu pesan berupa simbol dan gambar.
Untuk mengetahui tingkat kemampuan verbal dapat dilakukan
melalui tes bakat (Aptitude test).
Tes bakat adalah tes yang digunakan untuk mengukur atau mengetahui kemampuan
khusus atau spesial seseorang yang
disebut dengan bakat pada bidang-bidang tertentu. Salah satu diantara
beberapa tes bakat yang ada adalah Differential
Aptitude Test (DAT). DAT digunakan untuk mengukur kemampuan-kemampuan siswa
pada tingkat 7-12 dan dewasa. Tes DAT terdiri atas 7 tes, yaitu: Tes kemampuan
verbal (Verbal reasoning test), tes
kemampuan numerik (Numerical ability test),
tes penalaran (Abstract reasoning test),
tes pola (Space relation test), tes
pengertian mekanik (Mechanical reasoning
test), tes cepat teliti (Clerical
speed and Accuracy test), dan tes pemakaian bahasa (Language
usage) (Gregory,
2000:275-276). Sesuai dengan penelitian yang akan dilaksanakan maka dari tujuh
subtes DAT yang dipilih adalah tes kemampuan verbal (Verbal reasoning test).
Tes kemampuan verbal adalah tes yang digunakan untuk
mengukur kemampuan bahasa yang dimiliki oleh seseorang, baik secara lisan
maupun tulisan, serta untuk mengukur sejauh mana seseorang memahami hal-hal
yang dibicarakan. Intelegensi seseorang sangat berkaitan erat dengan kemampuan verbal.
Semakin banyak informasi yang diketahui, semakin tinggi intelegensi, wawasan,
dan pengetahuan orang tersebut. Tes kemampuan verbal sangat bergantung pada
kemampuan bahasa dan tingkat pendidikan seseorang. Semakin tinggi tingkat
pendidikan seseorang semakin banyak perbendaharaan katanya dan semakin bertambah
pula tingkat intelegensinya (Budiman,2009:10).
Kekuatan tes kemampuan verbal ini adalah untuk
mengerahkan pikiran dalam mengolah kata. Kemampuan verbal sering dihubungkan
dengan karir kebahasaan, yang melibatkan kemampuan mencari kata-kata yang dituturkan
maupun kata-kata yang tertulis. Ini penting sekali untuk dikuasai dalam setiap
kajian akademik (Wijanarko, 2009:12).
Komponen-komponen
tes kemampuan verbal menurut Budiman (2009: 11-16) adalah persamaan kata (sinonim), lawan kata (antonim), kelompok
kata, dan padanan hubungan kata (analogi). Wijanarko (2009:12-17) juga
menyampaikan komponen-komponen tes
kemampuan verbal yang serupa, yakni padanan kata (sinonim), lawan kata
(antonim), padanan hubungan kata (analogi), dan pengelompokkan kata.
Berdasarkan seluruh uraian di atas dapat disimpulkan
bahwa kemampuan verbal adalah kemampuan untuk untuk berkomunikasi
menggunakan kata-kata baik lisan maupun tulisan dengan beberapa komponen yakni
persamaan kata (sinonim), lawan kata (antonim), kelompok kata, dan padanan
hubungan kata (analogi).
Bentuk tes kemampuan verbal yang digunakan adalah tes
objektif. Tes objektif adalah tes yang dalam pemeriksaannya dapat dilakukan
secara objektif. Tes objektif terdiri
dari item-item yang dapat dijawab dengan jalan memilih salah satu alternatif
yang benar dari sejumlah alternatif yang tersedia, atau dengan mengisi jawaban
yang benar dengan beberapa perkataan atau simbol (Marhaeni, 2012:77-78).
Tipe tes objektif yang digunakan untuk tes kemampuan
verbal adalah pilihan ganda (multiple
choice). Tes pilihan ganda adalah tes yang memuat serangkaian informasi
yang belum lengkap, dan untuk melengkapinya adalah dengan jalan memilih dari
berbagai alternatif pilihan yang sudah disediakan. Bentuk tes pilihan ganda
merupakan bentuk tes yang paling umum digunakan dalam penelitian. Ada empat
variasi yang masuk dalam pilihan ganda tersebut yakni: 1) pilihan ganda biasa,
2) asosiasi, 3) hubungan antar hal, dan 4) menjodohkan. Dari keempat variasi tes pilihan ganda, yang
digunakan untuk tes kemampuan verbal adalah tes pilihan ganda biasa. Tes
pilihan ganda biasa yang dimaksud adalah tes pilihan ganda tanpa modifikasi
apapun dan terdiri dari empat alternatif jawaban (A, B, C, dan D) (Uno dan
Satria, 2012:113).
Daftar
Rujukan
Andarini, Tri
dkk. 2012. “Pembelajaran Biologi Menggunakan Pendekatan CTL (Contextual
Teaching and Learning) Melalui Media Flipchart dan Video Ditinjau Dari
Kemampuan Verbal dan Gaya Belajar”. Jurnal
Inkuiri, ISSN: 2252-7893, Vol 1, No. 2, 2012 (hal 93-104).
Budiman, Arief. 2009. Panduan
Psikotes. Bandung: CV Pustaka Grafika.
Gregory, Robert
J. 2000. Third Edition Psychological
Testing: History, Principles, and Applications. United States of America: Allyn and Bacon Inc.
Lwin, May
dkk. 2008. How to Multiply Your Child’s
Intelegency: Cara Mengembangkan Berbagai Komponen Kecerdasan. Jakarta: PT.
INDEKS.
Marhaeni, A.A.I.N. 2012. Pengantar Evaluasi Pendidikan.
Singaraja: Universitas Pendidikan Ganesha.
Sulistyowati, Enny. 2008. Uji IQ untuk Anak SD Kelas 4-6.
Yogyakarta: Pustaka Widyatama.
Uno, Hamzah B.
dan Satria Koni. 2012. Assessment
Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
Wijanarko,
Teguh. 2009. Psikotes Terbaru dan Terlengkap.
Yogyakarta: Idea Publishing.
No comments:
Post a Comment